Saya dan Manusia : Part 1

Memahami bagaimana makhluk bernama manusia ada pada posisi nya sekarang bagi saya adalah hal yang mudah. Saya akan selalu percaya dengan proses Penciptaan, sama dengan ketidak percayaan saya bahwa batu, tanah, dan besi, yang diletakkan begitu saja, bisa mampu menjadi sebuah rumah utuh yang bekerja lengkap dengan sebuah sistem yang berkolaborasi secara harmonis, tak peduli seberapa lama batu tanah dan besi tersebut teronggok entah ribuan jutaan bahkan miliaran tahun.

Sama dengan evolusi makhluk satu sel menjadi sebuah sistem yang organisme, adalah suatu proses yang saya “paham” adanya campur tangan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Hebat, Yang Maha Semuanya. Dimana bahkan proses sekecil penutupan luka yang tergores, jika kita pelajari secara seksama, adalah proses yang sedemikian kompleksnya, proses penutupan suatu luka tersebut adalah sebuah proses yang sedimikian rupa sehingga mampu bekerja dengan hebatnya, bukan hanya karena sesuatu yang diletakkan begitu saja dan mampu mengatur dirinya sendiri. Kekompleksan proses tersebut bisa tampak dari sudut pandang manapun baik dari sisi ilmu Biologi, Kimia, Fisika, baik dari senyawa-senyawa yang terlibat, sel-sel yang berkembang, semuanya yang ilmunya baru dikuasai umat manusi hanya dalam hitungan ratusan tahun.
Namun itulah manusia yang ketika dengan kesombongan bahwa mereka berhasil menjejakkan kaki di bulan, mereka lupa ada sebuah sistem galaksi dan alam semesta yang berjalan begitu raksasanya, dan sekali lagi, tidak mungkin jalan begitu saja tanpa ada yang mengaturnya. Dengan itu, yang saya maksud saya “paham” adalah, saya mengerti manusia tidak akan mampu menguasai semua ilmu yang ada di alam semesta, saya menyerahkan bahwa ada Sang Penguasa Ilmu terebut, dan kita hanya mengetahui hanya secuil yang tidak bisa dibayangkan seberapa kecilnya bila dibandingkan dengan semesta. Saya mengatakan orang-orang jenius dalam bidang alam semesta misalnya, akan saya tuduh bodoh ketika mereka mengaku tidak percaya terhadap proses Penciptaan tersebut, karena toh mereka belum tentu bisa menjelaskan bagaimana tubuh manusia bisa tercipta dan bekerja.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar