Arsip untuk April, 2018

Sudah lama

Wow udah lama …. gak sengaja saya baca email yang membawa saya ke blog ini, dan sedikit lagi membaca postingan masa lalu, mungkin postingan di masa-masa pencarian di beberapa tahun silam, membawa saya terusik akan sebuah pertanyaan. Pertanyaannya : seberapa jauh saya sudah berubah ?

Saya masih di sini di Jakarta (lokasi detail nya gak usah di share hehe), pekerjaan sudah pernah lompat sekali karena di sebelumnya saya merasa berhenti untuk bertumbuh (sesuatu yang saya anggap besar yang menentukan perjalanan hidup saya), di saat adik adik kelas saya pada rajin bikin startup (yang saya genuinely kagum dan hormat) saya merasa tempat saya “hanyalah” sebuah pegawai…saya merasa ada tempat buat masing-masing manusia di dunia ini, tidak semua manusia diciptakan jadi bos (kalo gitu siapa yang mau jadi karyawannya). Namun apakah saya sudah merasa cukup ? Apakah tidak ada jalan lain untuk ambisi dan cita-cita saya ? Ada sebenernya…. tapi sayang masih ada hambatan cukup besar yang memang mengharuskan saya settle, atau harus “lompat”. Saya masih tetap menjadi orang yang belum berani mengambil resiko, mengambil jalan perubahan drastis yang mengharuskan saya berkorban cukup besar.. tapi masalahnya pengorbanan untuk saya sekarang tidak hanya sebatas dampak ke saya, tapi juga dampak ke keluarga saya.

Ngomong-ngomong tentang keluarga : Saya udah punya istri yang  kadang gak kebayang dulu bisa mendapatkan istri yang bener-bener bisa menerima karakter saya dan merasa nyaman atas hal itu. That is my lovely wife. Dan itu lewat proses yang sangat singkat dan tidak terbayang sebelumnya…. mungkin itu yang namanya jodoh. Kami tumbuh dan menggendut bersama, dan dengan seiring waktu muncul lah dua kunyil di antara kami. Satu cowok dan satu cewek yang nggemesin. Tantangan paling besar menurut saya ada di si sulung, saya sama sekali belum bisa menganggap diri saya ayah yang baik….saya belum bisa ngasih contoh, belum bisa ngajarin dengan sabar…I just wanna show that I love them very much…. Saya bersyukur bahwa mereka sehat dan tumbuh dengan gembira dengan segala kelebihan dan kekurangannya…berharap mereka bahagia hadir di keluarga kami bukan di keluarga lain.

Bagaimanapun secara umum saya harus bersyukur  atas semuanya, mengingat saya masihlah orang dengan kekurangan yang gak terlalu jauh dari saya yang dulu : kekanak-kanakan, melankolis, insecure, tukang ngeluh. Dengan brengseknya saya kehilangan kontak hampir semua teman saya di masa sekolah, kuliah, baik karena sengaja dan tidak sengaja. I really miss some of them very much, travel together, play together.. mungkin bener kata orang bahwa “teman” akan sangat membantu menghibur hati.. hanya saja mungkin saya orang tidak berbakat untuk mempunyai teman. Kilas balik dengan kejadian beberapa waktu ini saja, saya lebih peduli untuk melindungi diri saya sendiri daripada harus mengambil resiko membuka diri dan akhirnya hanya untuk ditinggalkan…itulah saya…makanya saya heran istri saya kadang masih mau nerima haha.

So what’s next ?

  • Lebih banyak bersyukur
  • Sayangi keluarga, karena pada dasarnya mereka tempat bersandar sampai akhir
  • Jalani setapak demi setapak
  • Lebih banyak traveling, lihat lebih banyak dunia, kenali banyak jenis orang
  • Belajar punya ambisi dan disiplin
  • Jangan takut buat spending, toh itu yang akan buat dirimu bahagia
  • Lebih banyak diam dari pada berkata salah
  • “Minimal” jadi orang yang tidak dibenci oleh orang lain, tidak perlu jadi orang yang disukai semua orang
  • Jadi orang yang kuat secara fisik biar gak lemah juga buat ngelihat dunia
  • Gak ada salahnya menata tampilan diri, walaupun butuh effort dan disiplin

de el el……

Saya tetaplah saya, semoga saya tidak perlu merubah diri terlalu banyak dan tetap menjadi diri saya sendiri untuk bersama orang-orang yang saya cintai. I love you guys.