Arsip untuk Mei, 2010

Arema Campione Indonesia 2010 !!!

Saya sebenarnya benar tidak telrlalu berharap, ketika di awal musim malah terbentur masalah sponsor, bahkan sempat beredar rumor klub ini malah akan berpindah markas ke luar malang…. oh tidak..

Namun dengan kedatangan sang pelatih, Rene Albert ternyata membawa berkah tersendiri. Dengan materi pemain yang tidak bertabur bintang kecuali bahwa diperkuat pemain nasional singapura Along dan Ridhuan, ada juga Roman dan Esteban yang baru bergabung di tengah musim… dan ketika di awal musim menunjukkan trend positif menang di kandang lawan, hal yang susah dilakukan arema di musim-musim sebelumnya, saya mulai berpikir … apakah memang tiba waktunya ?

ya Arema memang kalah dengan klub-klub besar lain bahkan dengan tetangganya sendiri seperti Persebaya, Persik (malah udah menang dua kali) kalau bicara prestasi di liga. Suliiit sekali rasanya menjadi juara Liga Indonesia.. dulu.

AREMANIA, we are the champions

Sekarang …. Arema sudah terbukti menjadi JUARA LIGA SUPER INDONESIA 2010!!! YIPPPIIIIIEEEEEE!!!!!! Bahkan dilengkapi dengan kemenangan terakhir di Gelora Bung Karno melawan Persija dengan skor 5-1. Dan juga yang tidak kalah membanggakan, berita tentang aremania di headline berita sama sekali tidak dinodai oleh tingkah tidak terpuji oknum seperti klub lain yang bahkan saya hina-hina sebegitu nista nya mereka merampas hak-hak orang kecil….

SELAMAT KER, kita berhak buat merayakan, juga buat kounterpart saya, Hafiz di Malang yang sering kali mengupdate berita tentang arema di mana saya terjebak dengan pekerjaan, juga buat website ongisnade yang rasanya begitu gagah menjadi corong informasi untuk Arema dan bahkan sempat dinobatkan menjadi website klub bola terbaik se Asia Tenggara … kita JUARA!!!!!

Salam Satu Jiwa!!!

PS :
– saya memang bukan tipe penonton yang ramai2 nonton di stadion, tapi hati saya tetaplah AREMA hehehehe,
– gambar diambil dari sudhew.wordpress.com, nuwus yo sam!

Anonimous

Barusan baca dari koran tentang Polisi yang berhasil menggagalkan penyerangan oleh gang motor di Bandung. Dari dulu memang gang motor Bandung sering kali bikin onar, bahkan sempat menyerang circle K. Gak kepikir alasan mereka bisa senorak dan senekat itu ?

Tapi baca sebuah ulasan menarik dari Intisari, ada sebuah dorongan yang menyebabkan tindakan-tindakan mereka dalam gerombolan : Anonymity. Mereka bertindak secara bergerombol karena orang-orang yang terlibat di dalamnya akan kehilangan identitas masing-masing, yang dikenal hanyalah identitas gerombolan dimana dia berada. Misalnya saja suporter sepak bola yang menjadi headline berita, mana ada yang ditulis si Anu, si Itu, tapi pastilah bendera atau panji-panji klub sepakbola : Bonek, Viking, Jakmania, Aremania…. Makanya sebenarnya sulit juga mencari pertanggung jawaban aksi-aksi yang dilakukan para suporter. Bisa-bisa yang kena dimintai pertanggung jawaban malah klub bolanya sendiri.

Jadi ABG-ABG yang tergabung di klub motor itu akan menjadi lebih berani ketika mereka melakukannya secara bergerombol. Coba tebak apa mereka berani melakukannya kalo sudah diidentifikasi nama masing-masing ?

Mungkin sekolah-sekolah harus menekankan perlunya channel-channel untuk menyalurkan prestasi masing-masing, dimana nama individual dihargai akan prestasi yang dibawa, bukannya memaksa mereka untuk bergerombol untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Terima Kasih ?

Suatu hari saya dipaksa berhenti di perempatan lampu merah, berdiri menahan motor saya tetap tegak sambil menunggu bergantinya lampu menjadi hijau. Dan dimulailah kehidupan lampu merah yang seringkali menarik perhatian saya. Ibu-ibu pedagang koran mulai bergerilya, pengamen setengah laki setengah perempuan mulai menampilkan genitnya ke tiap supir, dan anak-anak kecil bersenjatakan kemoceng menghampiri kaca-kaca mobil yang berdebu…

Seorang anak kecil 4 tahunan menghampiri pick up hitam yang dikendarai seorang kakek yang terlihat sumringah. Anak itu mulai menyibak-nyibakkan kemoceng nya ke kaca depan sang kakek. Sang kakek pun buru-buru mencari sesuatu di dashboard untuk diberikan ke anak kecil itu. Saya pikir uang, ternyata sepotong kue. Diserahkannya ke anak kecil yang mengadahkan tangannya.

Yang membuat saya sedih, anak kecil itu hanya bermuka datar saja, diam tanpa sepotong kata dan berlalu dari sang kakek. Sedih? ya karena di bayangan saya jika saya menjadi anak kecil itu, saya akan ber “terima kasih” atas pemberian yang merupakan bukti kebaikan hati orang lain.

Saya berpikir sedemikian kakukah hati mereka menghadapi kerasnya hidup ini ? apakah orang lain mengasihini mereka merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalankan jadi hak untuk mendapat kan ucapan “terima kasih” itu patut diabaikan, hanya sebuah basa basi yang kosong tanpa makna ? Mungkin yang ada di pikiran mereka hanya uang, sehingga ketika harus digantikan dengan barang lain akan menjadi tanpa arti ?

Saya tidak tahu yang ada di pikiran mereka. Istri saya sempat bilang bahwa ya itulah bukti kerasnya kehidupan jalanan, mana mungkin kita bisa berharap mereka mengetahui etika ketika benar salah juga masih menjadi pertanyaan buat mereka.

Namun di kemudian hari, ketika saya sudah tak terpikir tentang hal ini. Saya coba mencontoh kebiasaan isteri yang suka memberikan makanan, bukan uang ke anak jalanan. Saya belikan saja minuman kemasan. Ketika saya berikan, saya kembali tertegun. Anak itu hanya memasang muka datar dan menerima bagai itu sebuah kewajiban yang harus saya lakukan : memberi dan mereka berhak menerima.

Ssaya sendiri tidak setuju akan konsep mengemis. Tidak ada pendidikan yang bisa diambil dari mengemis. Kta tentunya tidak ingin menjadi bangsa meminta-minta, otak tumpul dalam usaha mencari solusi. Anak-anak yang merupakan modal bangsa malah di jalanan meminta dan terus meminta. Saya lebih mengapresiasi ketika mereka bekerja apapun bentuknya : jualan koran, minuman, pemulung……., ketika saya bersentuhan dengan mereka yang bekerja saya biasanya lebih mau bergerak untuk membantu mereka/

Kembali lagi, saya tidak mengiba-iba ucapan terima kasih. Hanya saja tidak bisa saya pungkiri bahwa saya sedih dan prihatin dengan kondisi hidup yang harus menggerus usia dan tenaga mereka di jalan……

How technology (companies) change our world … (2)

Persaingan ketiga perusahaan teknologi ini akhirnya menjadi semacam permutasi : Apple vs Microsoft, Microsoft vs Google, Apple vs Google. Hal ini tentunya karena masing-masing perusahaan berusaha untuk masuk ke wilayah yang baru, yang sudah ditempati oleh perusahaan besar lain. Entah karena memang tujuan mulia dari AD ART perusahaan itu dari awal, atau memang sudah tidak jenak duduknya melihat perusahaan lawan mengambil keuntungan dari lahan yang dikuasai.

Apple vs Microsoft

Anda pernah melihat iklannya Mac vs PC ? dimana di iklan digambarkan PC adalah seorang yang selalu mengeluh dengan kenyataan bahwa komputer yang dimilikinya selalu bermasalah (diperankan oleh John Hodgman – namanya susah amir), sedangkan Mac digambarkan oleh seorang pemuda yang ringan langkahnya, cool, percaya diri (diperankan oleh Justin Long).  Yup, persaingan Microsoft dan Apple dimulai dari persaingan penjualan personal computer. Microsoft mengusung IBM-PC + Windows sedangkan Apple dengan Mac OS nya.

Microsoft me”nguasai dunia” dengan kemudahan user interface yang ditawarkan oleh Windows dan fleksibilitas IBM-PC. Windows selalu unggul dengan tampilan Graphic Interface (walau bukan pencetus pertama) yang canitk, dengan usabilitas yang menarik dan mudah dipahami. Windows jalan di atas IBM PC Compatible Hardware. IBM PC adalah model komputer ciptaan IBM tapi kemudian menjadi sebuah “grand design” yang  bisa di plot oleh perusahaan hardware lain manapun, karena itu sering disebut dengan IBM PC Compatible. Hal ini bisa dikatakan kesalahan terbesar IBM dalam bisnis personal computer, tapi akhirnya menjadi keuntungan tersendiri bagi para pengguna personal computer. Dengan model yang ada, perangkat-perangkat lain secara cepat berkembang maju pesat asalkan memenuhi unsur compatibility tadi, tidak terkukung dengan perangkat-perangkat ciptaan IBM saja. Microsoft yang pada awalnya adalah sebuah perusahaan software kecil (ya namanya aja Micro hehehe) ternyata menjadi pihak yang ketiban durian runtuh, karena seperti kata iklan teh botol “apapun hardwarenya, yang penting OS nya windows”. Tentunya tidak langsung Windows, tapi dimulai dengan DOS , kemudian windows NT, windows 95, 98, 2000, XP, Vista (yang lumayan gagal) dan terbaru ini adalah windows 7.

Apple adalah termasuk pionir dari personal PC. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak ini memakai desain hardware tersendiri mulai dengan Apple I pada tahun 1976, dan kemudian diikuti sukses oleh Apple II, yang menggunakan sistem operasi Built In BASIC Interpreter di dalam ROM. Apple sempat mengalami masa-masa suram (1986-1993) setelah Apple II ini, mengikuti mundurnya Steve Jobs dari Apple (setelah perselisihan dengan CEO Apple Jhon Scully), namun berhasil bangkit kembali di tahun 1997 setelah Steve Jobs bersedia mengisi posisi CEO Apple. Dengan senjata andalan komputer built in IMac yang didesain dengan cantik, Apple berhasil mencuri perhatian kembali di dunia personal computer yang pada waktu itu benar-benar dikuasai oleh Windows.

Apple berbeda dengan Microsoft, Apple memulai bisnisnya dari penjualan hardware atau perangkat. Apple awalnya selalu mengusung produk perangkat keras yang terintegrasi dengan operating system, dengan kecil kemungkinan untuk mengotak-atik perangkat kerasnya (masih menjadi ciri apple hingga sekarang). Beda dengan IBM PC yang tiap komponennya cukup fleksibel dipasang-pasangkan dengan komponen lain. Namun Apple selalu datang dengan ciri “highly engineered but expensive experience”. Dengan mengusung antar muka dan perangkat yang elegan, sayangnya Apple harus membandrol harga yang cukup tinggi untuk produknya.

Di lain sisi Microsoft sama sekali tidak menguasai pembuatan hardware dari awal, kasarnya dia datang sebagai software support untuk personal computer yang berbasiskan IBM PC tadi. Namun dengan senjata Windows yang cukup handal untuk digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan kantor dan perangkat yang relatif lebih terjangkau daripada yang ditawarkan oleh Apple, Microsoft berhasil mencengkramkan kukunya di dunia personal computer.

Menurut saya, semuanya berubah ketika Apple kembali dibawah kepemimpinan Steve Jobs yang perfectionist tapi penuh style, Mac OS, sistem operasi baru dari apple yang diambil dari perusahaan pengasingan Steve Jobes (NeXT), itu digabungkan dengan desain perangkat keras yang tetap penuh gaya dan kalo boleh dibilang berjiwa sangat muda. Dengan filosofi itu, Apple menelurkan IMac untuk mencoba mengambil porsi pasar Windows + PC.

Itulah alasan di dalam program iklan PC vs Mac, Mac digambarkan sebagai pemuda yang cool, sementara PC digambarkan sebagai pria dewasa yang kaku, menggambarkan realita bahwa PC sedang berada di posisi nyaman dan sedang tidak ingin bergeming dari status quo nya untuk berubah mengikuti perkembangan jaman, hanya cocok untuk pekerjaan membosankan seperti pekerjaan kantoran, sedangkan Mac cocok untuk digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan keren seperti desainer, artist dan sebagainya.

Pemenangnya ? Windows masih merajalela. Apple menjadi sebuah alternatif sendiri bagi orang-orang yang mulai meninggalkan windows karena ketidak mauan untuk berubah, namun harus diakui banyak kalangan masih membutuhkan Windows untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari. Didukung oleh bejibun aplikasi yang tidak bisa ditandingi oleh Operating System manapun, Windows masih meneruskan dominasinya di dunia Personal Computer