Jam 11.19 tiba-tiba HP berbunyi menandakan ada SMS, setelah 20 menit yang lalu aku kirimkan sebuah SMS menanyakan kabar janjian kami dan apakah dia sudah selesai menjalani UTS, akhirnya SMS balasannya aku terima. Seorang teman lama, Kiki menyatakan dia bisa ketemuan di FE Unibraw Pojok BEJ.
Sudah 4 tahun lebih aku tidak pernah kuterima. Sudah 7 tahun mungkin aku dan dia tidak akrab lagi setelah kelas 3 SMP aku, Lucky, Ruth, dan Kiki, begitu akrabnya ngerumpi dan main bareng ke rumah tiap orang bergantian. Namun ketika kami akhirnya bertemu hari ini, semuanya serasa beda. Pertemanan kami tampak lebih dewasa.
Menunggu 10 menit di dekat plang FE Unibraw, aku turun dari mobil dan menanti. Dari jauh tampak samar Kiki dan beberapa orang temannya berjalan ke arahku. Aku tersenyum juga, melihat tampilannya yang begitu dewasa, dibalut kemeja, mencanteng tas “ibu-ibu”, dan mendekap sebuah buku, dia pun membalas tersenyum ke arahku.
“Hai” sebuah sapaan singkat. Bercengkerama sedikit memulai pembicaraan, namun tak lama, terlihat sekelibat gadis, yang sebenarnya aku harapkan juga bisa bertemu dengannya. “Ciiiit”, Kiki memanggil, sang gadis pun menoleh. Pyuh, cukup berdebar-debar juga karena setelah dihitung-hitung ternyata 8 tahun kami tidak pernah berbicara lagi. Masih seperti dulu. Hanya, sekarang lebih feminin. Kiki pun menyampaikan hal yang sama. Kiki masih menghadangku dengan sejumlah percakapan karena tampaknya sang gadis tidak sebegitu luwesnya menghadapku, aku hanya tersenyum saja, sambil berharap bisa memperoleh kesempatan menanyakan kabar.
Akhirnya kami pun bercakap-cakap! Sangaat canggung, entah, mungkin dari dulu memang kami memang saling mencanggungkan diri, sejak kapan? pertanyaan tentang skripsi, fakultasnya, kegiatannya, aku ajukan dan berharap bisa sedikit mencairkan suasana. Kami pun bergerak mencari tempat berteduh yang lebih nyaman, karena sebelumnya serasa menjadi tukang jaga pertigaan portal FE Unibraw, dan di bawah pohon rindang depan FE Unibraw, kami akhirnya mengobrol banyak.
Akhirnya aku lebih banyak bicara dengan Kiki, tentang pekerjaannya yang menjadi seorang guru, tentang kuliah D2 di IKIP yang diambilnya, dan paling banyak akhirnya adalah pembicaraan tentang teman-teman kami. Ada yang sudah kerja, menikah, intinya kami tidak mengetahui kabar semua orang. Dunia berubah begitu cepat ketika kita bertemu teman lama ya, Kiki bilang begitu. Benar juga ya, kami sekarang sudah 20 tahunan padahal sebelumnya ketika kami akrab, kami masih sama-sama berseragam biru putih SMP dengan celana pendek yang tidak menutup lututku.
Tiba-tiba muncul Andi dari UGM, wah kenapa juga dia bisa muncul di UB, ternyata telah menunggu seorang cewek manis yang duduk di sebelah kami, dia beranjak dan menghampiri Andi, dan aku menyapa sebentar karena itu merupakan hal yang tak terduga. Tak lama kemudian, sempat juga aku bertemu dengan Faren, seorang cewek unik yang dengannya, sempat aku mengalami
beberapa masalah ketika SMU, dimana aku harus menghadap seluruh kelas dan meminta maaf, tapi sebenarnya dia cewek baik, dia menyapaku dengan penuh antusias dan keriangan, karena kami sudah lama tidak bertemu.
Saatnya kami pulang, aku dengan senang hati mengantar pulang Kiki ke rumahmya, ke tempat yang dulu sekali kami sering bermain mencari kesenangan di sekitar Mendit Abdurrahman Saleh Malang. Sepanjang mobilpun kami masih bicara banyak tentang kenangan, hometown kami, kisah tentang dia yang aku tahan untuk tidak terlalu menyinggung banyak, impian kami, masa depan…..
Sesampainya aku di rumah, Kiki mengirim SMS bahwa mamanya masih ingat sama aku, wah. Aku balas bahwa it’s nice to see u, Kiki, seorang teman yang telah tumbuh jadi wanita dewasa.
Namun akhir dari semuanya, aku merasa lupa semua masalah yang menderaku. Aku punya teman, yang bisa diajak berbagi cerita, berbagi kenangan yang menyenangkan. Aku punya teman yang bisa membuatku iri bahwa dia bisa mengatasi banyak hal dan masalah.
Teman, sungguh berarti. Hidup masih panjang rupanya, jangan cepat berlalu juga.
::Untuk Ronny, seorang temanku juga, maafkan saya tidak bisa membantu banyak mengerjakan Tugas TekBD, maafkan saya yang malah bikin runyam cerita, maaf