Arsip untuk April, 2007

Gemuruh

Kemarin malam memutuskan untuk menyaksikan Aso Palarai Ratok, pagelaran milik UKM ITB yang digelar dari 19.00 sampai 24.00.

Datang dengan kondisi yang cukup aneh, bahwa ketika penonton lain datang dengan pasangan masing-masing (cowok dengan cewek), saya datang berdua dengan temen cowok saya sebut saja Bagus (tenang Brahmasta, namamu gak kusebut disini 😀 hehehe ) sementara saya cowok juga, cukup kagok juga, kami tiba pukul 19.15, masih cukup sepi…..

opening act dimulai, wah, sudah mulai rupanya, lampu pun dipadamkan dan terdengar musik minang yang cukup khas, talempong dan seruling (serulingnya itu lo jeng, bikin hati benar-benar terharu…. ). Yang saya rasakan adalah… gemuruh, pertunjukan kemarin saya rasa cukup kolosal dan hati saya benar-benar tergerak, keren, apalagi saya penyuka hal-hal etnis, wih, musiknya bagus dan tariannya memberi saya semangat, tariannya begitu indah (saya bener merasakan seperti itu…) gerakannya enak dan menyenangkan hati, itulah tujuan seni…….

Benar, hati saya tergerak, ada gemuruh di hati ini, bahwa banyak hal yang belum kita lihat dan belum tentu yang tidak pernah kita lihat itu bukan hal yang saya sukai. Kemarin randai, tari piring, tari payung, semua terasa hebat, apalagi saya tahu mereka bekerja keras banget untuk menyuguhkan pertunjukan malam ini.

Yang agak kecewa, dramanya memakai bahasa Minang, otomatis saya yang jawa tulen itu sama sekali gak ngerti (sepanjang 3 jam hiks), sedikit terbantu dengan slide, tapi cukup sedih juga melihat 1000 orang lainnya ketawa saya dan Bagus (tenang, Brahmasta, namamu disini juga sudah kusamarkan kok …) tidak mengerti apa yang terjadi di panggung. Tapi sabuga memang benar-benar ramai, banyak orang yang datang dan kursi penontok tampak cukup sesak dengan jubelan orang terutama muda-mudi yang datang…

Bagaimanapun, salut buat UKM, salut buat semua orang yang sudah bekerja keras untuk mewujudkan kegembiraan buat orang lain walau hanya dengan sebuah pertunjukan….

You Know I Need You To be Strong

Pagi ini saya dapat SMS dari kakak saya, cukup singkat isinya yaitu “Bapak diopname di pav mawar. Doakan cepat sembuh ya”…

Air mata menetes… bingung, panik, sedih….. ini menyangkut orang yang saya sayangi dan yang sayang terhadap saya, walau banyak pertengkaran, perdebatan, ada banyak hal yang gak bisa di ubah. Akhirnya cuman bisa menangis sejadinya sebentar, dan terus berkata di dalam hati… “aku gak tahu… aku gak tahu…..”

Sebenarnya saya belum tahu apa yang saya harus lakukan kalo banyak hal terjadi.. terutama menyangkut orang yang saya sayangi. orang-orang dimana saya bisa menyandarkan diri saya…tapi semuanya seolah berkata “hey kami butuh kamu untuk jadi lebih kuat feb……”. Saya sadar saya butuh diri saya lebih kuat lagi, namun saya masih lemah… saya masih belum dewasa dan belum bisa menghadapi banyak hal dengan benar, karena itu saya terus berkata dalam hati….

“aku gak tahu… aku gak tahu…..”.

Berakhirnya sebuah masa

Kemarin selama hari minggu dan sabtu masih terpaku pada sebuah anime lucu School Rumble (2 season, 2 season looo…. fyuuh). Anime yang seru (thanks to Use 🙂 yang mau berbagi)

Ceritanya berkutat pada 4 tokoh sentral yaitu Eri Sawachika, Harima Kenji, Tsukamoto Tenma, dan Tsukamoto Yakumo. Banyak kisah yang terjalin namun antara 4 orang ini cukup rumit, yaitu terdapat kisah antara eri-chan yang mulai suka harima-kun, yakumo-kun sebagai saingan dari eri-chan, namun harima-kunnya sendiri malah tergila-gila pada tenma-chan, yang sudah punya seseorang yang begitu dia adore karena keunikannnya, si karasuma.

Kehidupan orang-orang ini berkutat di high school (SMU) dengan didukung banyak tokoh lain sebagai teman yang mempunyai kisah lain yang beragam juga.

Kembali mengingat ke diri sendiri, saya lahir Februari 1985 dan sekarang sudah berumur 22 tahun……..

ternyata era yang sama dengan yang mereka lalui sudah berakhir buat saya. masa di mana pertemanan adalah untuk mencari kesenangan, mencari suatu aktivitas jalan bareng dengan teman-teman, diselingi sedikit kekhawatiran ulangan dan ujian (ke khawatiran yang sungguh sangat kecil kala itu… hehehe)

Dimana saya sekarang? masih berkutat dengan Tugas Akhir di sebuah kampus di Bandung…., bersama teman-teman lain yang begitu semangat menyelesaikan masa tugas kami 4 tahun mengikuti masa perkuliahan. Saya coba instropeksi masa kuliah ini. begitu cepat kalo bisa saya bilang…rasa-rasanya seperti baru kemarin saya mendaftar di Anex membawa segepok map, sekarang hampir berada di ujung jalan yang sudah tampak ujungnya (tergantung seberapa cepat saya menyelesaikan Tugas Akhir saya hohohoho) sebuah masa yang ternyata berbeda dengan segala kejadian di SMA. saya dipaksa untuk memikirkan, ke mana saya akan melangkah selanjutnya. Di kampus ini makin banyak kejadian yang coba mengajarkan saya apa artinya hidup, hidup tidak selalu mendapatkan yang saya inginkan, saya dapat banyak kemudahan di kuliah ini, namun saya sepertinya lupa bersyukur sehingga di masa akhir ini banyak ditegur sama oleh Allah, Yang Maha Penentu. Saya jadi terus berpikir akan saya bawa ke mana diri ini..

Aquarius dilambangkan dengan sebuah air, mengalir dan mencari wadah, bintang yang menaungi manusia yang lahir di bulan Februari, bulan yang dingin di utara sana, bulan yang berangin di katulistiwa
… saya rasanya masih seperti itu, saya bukan sebuah besi yang tahan tempaan, masih sebuah air mencari jalan untuk mengalir menuju jalan kebebasan laut yang luas aya ingin mencari cahaya… dimana saya ingin menjadi air yang memantulkannya dengan indah dan membiaskan warna putih menjadi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu nya pelangi…
Banyak arteri-arteri, sungai dan bengawan yang coba saya lalui, namun saya tetap merindukan masa ketika saya menjadi tetes air hujan yang bening…

Teman-teman SMA sepertinya juga sudah berpencar semua. semua punya jalan yang harus ditempuh. Kemarin ngomong banyak juga sama Dora yang lagi kuliah di FKUB, dulu punya sekelompok teman
yang selalu maen kemana-mana bareng, selain Dora ada Abdullah, Kubus, Jaba, Kribo, Domba, Komeng, dan Antok (yang satu ini nama aseli, beneran hehehe sebutanmu apa ya tok?), maen keluyuran selalu bareng. Menghadapi kecelakaan motor, traktiran, antri di bioskop, selain juga ada Geng Alex dengan anggota Alex, Bule, Jaba, Osa yang selalu berhasil kumpul di tempatnya Alex maen WE dan Virtua Tennis,
aaah sebuah masa yang sangat menyenangkan.. ini adalah sebuah persimpangan ,Mate! Apakah kita harus berpisah? persimpangan jalan dengan jumlah pilihan yang sangat banyak….
Kita hanya harus memutuskan bagaimana tangan kita bisa menjangkau tangan yang lain, not only knowing the person, but knowing their stories too…

Btw, banyak pendukung Harima bisa jadian dengan Eri-chan, tapi saya salah satu pendukung Yakumo-kun bisa ‘jadi’ dengan Harima :p, karena gayanya, saya selalu merasa Yakumo bisa jadi seseorang yang bisa mengerti Harima (itu yang saya pelajari juga, penting untuk bisa mengerti perasaan seseorang, bukan hanya perasaan diri sendiri, argh ego saya membutakan pintu hati yang lain…).

Ada juga temen saya yang satu, pendukung Eri-chan dan pembenci Harima …. hahahahahaha

setelah sekian lama…

Hai… kita ketemu lagi….

kuharap kau tidak begitu teganya ke aku….

mencampakkan kejujuran yang mentah padaku…

kuinjakkan kaki

dan kau menggeliat, menggerakkan cepat bagian tubuhmu

semua terasa samar, aku melihat ke bawah….

ah, mengapa selalu kau ukur aku dengan angka

apalah artinya angka hei, di dalam ku yang lebih penting

…………timbangan

mengapa kau selalu menunjuk 75 kg ketika aku menyapamu …….

Ultra violet

Sometimes I feel like I don’t know
Sometimes I feel like checkin’ out
I want to get it wrong
Can’t always be strong
And love it won’t be long…
Oh sugar, don’t you cry
Oh child, wipe the tears from your eyes
You know I need you to be strong
And the day is as dark as the night is long
Feel like trash, you make me feel clean
I’m in the black, can’t see or be seen
Baby, baby, baby…light my way
(alright now)
Baby, baby, baby…light my way

You bury your treasure
Where it can’t be found
But your love is like a secret
That’s been passed around
There is a silence that comes to a house
Where no one can sleep
I guess it’s the price of love
I know it’s not cheap

(oh, come on)
Baby, baby, baby…light my way
(oh, come on)
Baby, baby, baby…light my way

Oh…ultraviolet…
Ultraviolet…
Ultraviolet…
Ultraviolet…

Baby, baby, baby…light my way

I remember
When we could sleep on stones
Now we lie together
In whispers and moans
When I was all messed up
And I had opera in my head
Your love was a light bulb
Hanging over my bed
Baby, baby, baby…light my way
(oh, come on)
Baby, baby, baby…light my way

Ultraviolet…
[Repeat 4 times]

Baby, baby, baby…
Baby, baby, baby…
Baby, baby, baby…light my way
[Repeat 3 times]

Baby, baby, baby…light my way

Patut bersyukur

tiga hari ini akhirnya saya harus menelan beberapa bahan kimia yang di atas bungkusnya menjanjikan meredakan flu, karena tiba-tiba badan saya terasa tidak enak disertai ingus yang meler kemana-mana, batuk yang asa ada batu di tenggorokan ini dan pengen saya keluarkan secepatnya hiks. Akibat minum obat ini, yang saya rasa paling cocok, saya jadi terhuyung huyung, ngantuk, dan lemes karena ada efek pembuat tidur di dalamnya, sambil berharap setelah nya bisa segera baikan. Saya juga merasa bersalah banget kalo sampai menularkan penyakit saya ke temen-temen, jadi apa bagusnya saya gak kuliah aja ya ? (yee maunya……)

Banyak hal kemarin…, ada beberapa yang terus mengingatkan bahwa apa yang saya harapkan belum tentu yang saya dapatkan.

Namun coba kita lihat hikmah di balik semua kejadian. Seperti sakit ini, suaraku jadi tampak berat, ketika pilek, frekuensi saya menyanyi jadi bertambah, karena suara saya kedengaran lebih merdu dengan adanya aspek sengau-sengau dengan bantuan segerombolan ingus yang menyumbat jalan nafas saya hahaha.

Hei, apa sih yang gak kamu punya sampai pengen meratap-ratap seperti ini? hehehehe

Ada dua kalimat yang ingin saya pegang berkaitan dengan ini (actually, it’s a paradox) :

hidup ini pendek, jadi cobalah jalani sesuatu yang singkat ini dengan benar !

hidup ini panjang, jadi cobalah kejar impianmua sampai kau dapatkan semua !

Saya sudah kapok dengan penyakit tidak mau bersyukur ketika ada di atas, jadi saya harus bisa bersyukur ketika saya ada di bawah..

Lagi pengen dengerin ultra violetnya U2. o beybey, beybey………………………….

Teh Kotak

Ciiiiit, di pojokan toko, seorang pemuda dengan sepeda karismanya selalu berhenti setiap jam 9 pagi. Sekeluarnya dari toko,
di mulutnya tertancap sedotan yang menancap kembali ke sebuah kemasan karton berlabelkan Teh Kotak.

Yup, itulah saya. Entah sejak kapan saya penggemar teh kotak yang berkemasan warna coklat. Namun seingat saya, saya dulu waktu kecil juga sering banget minum minuman ini. Ada empat alasan kenapa saya suka :

  1. Harganya murah, cuman 2000 perak
  2. Ada bonus loo, katanya 50 persen ekstra <dasar mudah terpengaruh iklan>
  3. Rasanya netral, ndak kayak coca cola
  4. Ndak bikin gemuk <ini hasil analisis saya sendiri, bertentangan dengan kenyataan bahwa berat saya masih 75 kg an>

Mari kita bentuk TKFC (Teh Kotak Fans Club), semboyannya Teh Botol Sos.. eh itu teh yang lain lagi ya…

Sejauh yang saya inget, sudah ratusan korban kemasan teh kotak bertebaran di kamar saya :p

O iya baru inget. Sejauh-jauh saya pulang ke Malang, teman saya malah ngajakin beli surabi imut yang baru buka cabang di Malang
…..katanya asli bandung………

Merantau

Puuh, saya takut banyak salah, pengen chatting sama seseorang di YM bener-bener gak dibales, atau ini karena YM nya error ya? atau memang perkataan, tulisan saya ada yang tidak mengenakkan di hatinya ?

kok mode melankolisnya keluar ya ? hehehe

Cerita aja tentang impian, minggu kemaren nonton sama temen-temen Mr Bean’s Holiday, satu hal yang saya tangkap, bahwa saya masih punya impian yang belum tercapai.

“Pergi ke Luar Negeri melihat Indahnya Dunia…”

yup, europa ternyata cantik banget, segala bangunan, kawasan alamnya, seperti yang tampak di film terakhir dari Rowan Atkinson. Padang bunga yang ditumbuhi bunga warna kuning yang luas, seniman jalanan, pengen merasakan dan menikmati hal itu..

Bukannya kurang nasionalis sih, aku juga pengen keliling nusantara dulu. Masih banyak yang belum aku lihat di negeri ini. Kawasan timur yang rupawan, banyak makanan yang menggiurkan (Om Bondan, jangan bikin iri saya dong…). Sudah saya coba kok keluar ke Tasik (hiks, belum berhasil sampai ke Pangandaran), Ciwideuy, Lembang, Subang naik motor sendirian dan melihat kanan kiri alam yang bisa dinikmati. Melihat laut adalah kenikmatan tersendiri, bersama pasir mendengarkan ombak yang berdebur..

Namun pergi ke luar negeri selalu diikuti impian lainnya, bahwa saya bisa meneruskan pendidikan. Pendidikan tingkat lanjut, apakah di IF? :)), walaupun tertarik di data mining, lebih minat meneruskan di bidang manajemen atau ekonomi gitu, aku merasa punya minat dan kemampuan di situ. Saya senang merantau, jadi usaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru itu yang saya senangi, saya selalu membayangkan di tengah negara Jerman atau sebuah kota di Amerika celingukan bingung nyari jalan, tampak menyenangkan :), benar-benar serius pengen nyari pengalaman seperti itu, sesuatu yang bisa diceritakan dengan bangga

Mungkin harus istirahat ngeblog dan mencari informasi beasiswa nih :p

Kok bikin stress ya?

Hafis, seorang teman lama dan teman masa kecil bilang

“Kok stress yo moco blogmu ?” terjemahan : “kok stress ya aku membaca blog mu ?”

Wahahaha, memang, selama ini blog ini masih dihuni keluh kesah, sebuah pelampiasan, saya ingin menghadapi dunia dengan lebih kuat setelah nulis semuanya di sini

Pengen banget bisa cerita dan membuat orang tertawa setelah membacanya, seperti blog seseorang bertitle otakusut, saya selalu tersenyum setelah membacanya. Gaya menulisnya lucu dan lugu :), salut buat golas

Jadinya pengen menghimpun kekuatan untuk menulis yang lebih menyenangkan di sini. Berarti harus mencari dan mengejar hal-hal yang menyenangkan dulu di alam nyata dan menuangkannya di sini. :))

Semangat ya Feb

Teman lama…

Jam 11.19 tiba-tiba HP berbunyi menandakan ada SMS, setelah 20 menit yang lalu aku kirimkan sebuah SMS menanyakan kabar janjian kami dan apakah dia sudah selesai menjalani UTS, akhirnya SMS balasannya aku terima. Seorang teman lama, Kiki menyatakan dia bisa ketemuan di FE Unibraw Pojok BEJ.

Sudah 4 tahun lebih aku tidak pernah kuterima. Sudah 7 tahun mungkin aku dan dia tidak akrab lagi setelah kelas 3 SMP aku, Lucky, Ruth, dan Kiki, begitu akrabnya ngerumpi dan main bareng ke rumah tiap orang bergantian. Namun ketika kami akhirnya bertemu hari ini, semuanya serasa beda. Pertemanan kami tampak lebih dewasa.

Menunggu 10 menit di dekat plang FE Unibraw, aku turun dari mobil dan menanti. Dari jauh tampak samar Kiki dan beberapa orang temannya berjalan ke arahku. Aku tersenyum juga, melihat tampilannya yang begitu dewasa, dibalut kemeja, mencanteng tas “ibu-ibu”, dan mendekap sebuah buku, dia pun membalas tersenyum ke arahku.

“Hai” sebuah sapaan singkat. Bercengkerama sedikit memulai pembicaraan, namun tak lama, terlihat sekelibat gadis, yang sebenarnya aku harapkan juga bisa bertemu dengannya. “Ciiiit”, Kiki memanggil, sang gadis pun menoleh. Pyuh, cukup berdebar-debar juga karena setelah dihitung-hitung ternyata 8 tahun kami tidak pernah berbicara lagi. Masih seperti dulu. Hanya, sekarang lebih feminin. Kiki pun menyampaikan hal yang sama. Kiki masih menghadangku dengan sejumlah percakapan karena tampaknya sang gadis tidak sebegitu luwesnya menghadapku, aku hanya tersenyum saja, sambil berharap bisa memperoleh kesempatan menanyakan kabar.

Akhirnya kami pun bercakap-cakap! Sangaat canggung, entah, mungkin dari dulu memang kami memang saling mencanggungkan diri, sejak kapan? pertanyaan tentang skripsi, fakultasnya, kegiatannya, aku ajukan dan berharap bisa sedikit mencairkan suasana. Kami pun bergerak mencari tempat berteduh yang lebih nyaman, karena sebelumnya serasa menjadi tukang jaga pertigaan portal FE Unibraw, dan di bawah pohon rindang depan FE Unibraw, kami akhirnya mengobrol banyak.

Akhirnya aku lebih banyak bicara dengan Kiki, tentang pekerjaannya yang menjadi seorang guru, tentang kuliah D2 di IKIP yang diambilnya, dan paling banyak akhirnya adalah pembicaraan tentang teman-teman kami. Ada yang sudah kerja, menikah, intinya kami tidak mengetahui kabar semua orang. Dunia berubah begitu cepat ketika kita bertemu teman lama ya, Kiki bilang begitu. Benar juga ya, kami sekarang sudah 20 tahunan padahal sebelumnya ketika kami akrab, kami masih sama-sama berseragam biru putih SMP dengan celana pendek yang tidak menutup lututku.

Tiba-tiba muncul Andi dari UGM, wah kenapa juga dia bisa muncul di UB, ternyata telah menunggu seorang cewek manis yang duduk di sebelah kami, dia beranjak dan menghampiri Andi, dan aku menyapa sebentar karena itu merupakan hal yang tak terduga. Tak lama kemudian, sempat juga aku bertemu dengan Faren, seorang cewek unik yang dengannya, sempat aku mengalami
beberapa masalah ketika SMU, dimana aku harus menghadap seluruh kelas dan meminta maaf, tapi sebenarnya dia cewek baik, dia menyapaku dengan penuh antusias dan keriangan, karena kami sudah lama tidak bertemu.

Saatnya kami pulang, aku dengan senang hati mengantar pulang Kiki ke rumahmya, ke tempat yang dulu sekali kami sering bermain mencari kesenangan di sekitar Mendit Abdurrahman Saleh Malang. Sepanjang mobilpun kami masih bicara banyak tentang kenangan, hometown kami, kisah tentang dia yang aku tahan untuk tidak terlalu menyinggung banyak, impian kami, masa depan…..

Sesampainya aku di rumah, Kiki mengirim SMS bahwa mamanya masih ingat sama aku, wah. Aku balas bahwa it’s nice to see u, Kiki, seorang teman yang telah tumbuh jadi wanita dewasa.

Namun akhir dari semuanya, aku merasa lupa semua masalah yang menderaku. Aku punya teman, yang bisa diajak berbagi cerita, berbagi kenangan yang menyenangkan. Aku punya teman yang bisa membuatku iri bahwa dia bisa mengatasi banyak hal dan masalah.

Teman, sungguh berarti. Hidup masih panjang rupanya, jangan cepat berlalu juga.

::Untuk Ronny, seorang temanku juga, maafkan saya tidak bisa membantu banyak mengerjakan Tugas TekBD, maafkan saya yang malah bikin runyam cerita, maaf