Arsip untuk November, 2008

Before After

Iseng2 baca komentar di facebok, dan terdamparlah saya melihat foto masa lalu saya :

Saya sama windarto lagi ngeliatin (bukan ngerjain) tugas

Saya pake tas biru jaket hitam di belakang

Bersama rekan-rekan, lupa acara apa

Dan kesan pertama dari komentar-komentar yang saya baca (dan saya sepakat dengan komentar -komentar itu ) adalah : “KOK KURUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUS”

Dulu sih kebayang berat saya cuman 60 kilo, dan sekarang naik drastis hampir sebesar 30 persennya huhuhuhu. Makanya buat yang merhatiin foto2 wisuda kemaren, pasti tahu saya cocok buat iklan before dan after.

update : terima kasih buat Ery febrian alias Nobita alias Piko buat foto-foto yang menarik ini 😀

Lulus Bagian ke Dua

Setelah 5 tahun 2 bulan, pikiran saya kebayang-bayang dulu ketika saya masih culun pertama kali menginjakkan kaki ke ITB, masih kurus, potongan rambut masih jadul (sekarang juga masih tetep jadul), layar hp masih hitam putih, masih suka makan (sekarang apalagi…), terbayang masa-masa ketika harus memulai perjalanan kuliah yang panjang di ITB, bertemu dengan banyak orang baik dosen, karyawan, dan terutama teman-teman seperjuangan. Akhirnya tiba juga saat saya harus mengakhiri semua. Tiba juga saat yang dulu pernah saya bayangkan ketika menjadi panitia penyambutan kakak kelas yang di wisuda, bahwa suatu saat saya nanti saya pasti membawa orang tua saya ke sabuga! Saya di wisuda. 

Tepatnya tanggal 25 Oktober 2008, saya bersama lebih dari 1000 rekan mahasiswa lain berhasil menyelesaikan pendidikan kami di ITB. rasanya menjadi orang yang sungguh spesial di hari itu. Memakai baju toga hijau hitam bermedalikan gajah ganesa dengan topi aneh yang alhamdulillah ada ukuran yang muat di kepala saya. Dengan memakai jas hitam, berdasi, hari itu benar spesial buat kami. Begini to rasanya di wisuda…

Pagi-pagi kami datang ke sabuga, jam 7 telah berkumpul banyak orang, tapi acaranya sendiri dimulai pada pukul 8. masuk dan duduk di tempat yang telah disediakan. IF 2003 ITB saat itu ada 10 orang yang diwisuda, tapi tetep kerasa juga kami mengambil jatah duduk adik kelas 2004 yang banyak diwisuda saat itu. Sambutan demi sambutan (kantukan demi kantukan), akhirnya tiba juga saat kami harus mengantri di depan dan bersalaman dengan Rektor! Rektor ITB loo, jarang-jarang… Walaupun hanya sekian detik saja kami di panggung, rasanya menjadi pusat perhatian di dunia di saat yang sama, dengan segala sorot lampu dan kamera mengarah ke kami ( bahkan ada anak SR yang mejeng ke depan kamera, kereeen). Ayah dan Bude (sayangnya Ibu harus ke Bangladesh untuk mengikuti lomba, hehehe) duduk di kursi undangan. Acara di Sabuga sempat membosankan ketika kami harus menunggu lamaaa untuk giliran foto bersama di panggung. Satu keluarga sempat kami damprat (di masa capek, ndak sabar, penuh emosi) karena dengan entengnya mereka mendahului jurusan-jurusan lain untuk foto, mentang-mentang mereka mungkin orang yang punya jabatan, cih. Setelah selesai barulah kami bisa menghirup udara segar.

Setelah itu apa.. Arak-arakan! Adik kelas (mungkin 2007) dengan baik hatinya mempersiapkan acara menyambut kami sebagai bagian dari tradisi wisuda ITB. Karena masa wisuda ini yang lulus banyak, jadilah kami dinaikkan bus, dua bus tua yang panas 😀 Suasana diperburuk dengan lalu lintas yang macet amat sangat di depan ITB.  Sabuga hingga depan ITB yang harusnya dapat ditempuh 10 menit, dengan waktu yang sama 10 menit waktu itu kita hanya maju 5 meter. Yah jadilah saya harus keluar dari bus karena ayah saya menunggu mengingat kereta jam 7 malam yang akan membawa ayah dan bude kembali ke Malang. Foto-foto sebentar, saya kembali lagi ke arakan. Arak-arakannya cukup seru kok, ada api yang membakar huruf IF, ada drama culik-culikan hihihi.

Dan sampailah kami di depan labtek tercinta, labtek V. Senangnya bertemu dengan teman-teman 2003 lagi yang berkumpul menyambut kami, ada juga yang membawakan bungat buat saya, co cwiiiiiit. Terima kasih teman-teman. Dengan riangnya kami narsis-narsisan foto bersama, mengingat mungkin nanti kami akan semakin sulit untuk berkumpul kembali…

Yah itulah gelaran  wisuda kami. Semoga masih akan ada lagi acara lulus-lulusan lagi, harusnya sih ndak berhenti di sini pendidikan saya hehe, tapi masih belum bisa dengan jelas menentukan arah mau kemana, jadi mohon doanya ya, yosh!

Top post?

Dulu kalo lagi bosan-bosannya internet, kadang buka halaman personalnya wordpress, lihat top post yang ada. Lucu-lucu, kadanga da yang romantis, kadang ada yang cerita hal yang ndak wajar sama sekali, ada yang sedih dan banyak orang bersimpati, terus ada juga ulasan tentang sesuatu yang menarik baik otomatif kek, politik kek, kriminal kek, yah pokoknya beragam deh.

Tapi sekarang? isinya sih daftar lowongan kerja, download-download gratisan, daftar pengumuman kelulusan cpns. Em… hak nya mereka sih, tapi ya kok membosankan……….. Karena lagi ndak butuh informasi itu. Mungkin beda ya kalo memang kita sendiri sedang desperate mencari informasi yang muncul di toppost-toppost itu.

Ah sudahlah, saya sendiri juga blogger yang ndak jelas..ndak boleh protes!

Baksos IF03 September 2008 / Ramadhan 1429 H

Postingan ini ditujukan sebagai sebuah laporan akan acara bakti sosial yang diadakan terutama oleh anak Informatika ITB 2003 pada periode bulan September 2008 atau Ramadhan 1429 H.

Initializing

Perencanaan dimulai dengan pembicaraan yang dilakukan pada 7 September 2008, pada acara buka bareng anak-anak IF03 yang masih tinggal di Bandung. Acara diselenggarakan di rumah Dini Armyta. Kita mulai sepakat untuk membuat sebuah acara bakti sosial dengan tujuan membagikan kesenangan ke anak-anak jalanan, berupa bingkisan (jika uang dikhawatirkan akan malah dimanfaatkan yang endak-endak) yang kemudian disepakati bersama berupa baju untuk anak2 kecil. Pemberiannya juga akan dilakukan secara langsung dengan melakukan roadshow  ke jalanan yang ada di sekitar Bandung.

Marketing

Acara berlanjut dengan pengumuman di milis IF03, dan temen dari IF03 alhamdulillah dengan antusias ingin berpartisipasi, walau hanya dalam bentuk uang tunai. Setelah itu, terkumpul sejumlah uang tunai yang akan kita gunakan sebagai biaya operasi.

Supply

Acara belanja dilakukan satu minggu setelah acara ini dibicarakan yaitu pada 14 Agustus 2008, dilakukan oleh oknum Dini Armyta, Lely Triastiti, Neny Adiningsih, Yus Gias dan saya di pasar baru. Alhamdulillah dari acara belanja dan tawar menawar yang alot ini terkumpul  36 Potong variasi baju cewek, cowok, segala ukuran.

Implementation
Acara utamanya digelar pada 21 September 2008. Pesertanya adalah oknum Dini Armyta, Lely Triastiti, Neny Adiningsih, Yus Gias, Edward Ferdian dan saya. Dengan menggunakan mobil milik Yus, kami menjelajah jalanan, dimulai dengan simpang dago. Di awal-awal kita masih ideal, ada satu orang mensurvey, yang lain menunggu di mobil sambil mempersiapkan bingkisan. Ada anak kecil yang sedang digendong ibunya kita serahkan bingkisannya. Dan dipojok McD ada beberapa yang sedang berteduh, kita hampiri dan alhamdulillah semua bersambut dengan baik. Di jembatan Cikapayang pun beberapa bingkisan juga terbagi dengan lancar. Di BIP suasana sudah mulai membrutal, ketika kita memutuskan untuk membagi bingkisan dari dalam mobil, satu anak menghampiri, dua anak menghampiri, tiga…, empat…. dan kemudian puncaknya hampir sepuluh orang menghampiri serentak dan agak brutal meminta hak yang sama. Kita memutuskan untuk tidak membaginya di satu tempat terpusat, takutnya orang yang sama akan mendapat jatah berlebih, jadi kita pun tancap gas untuk menghindari serangan lebih besar lagi. acara diteruskan ke jalan Riau, dan Ahmad Yani.   

Dan kita putuskan juga selain berupa bingkisan, ada bentuk uang tunai dari kas yang tersisa untuk kita serahkan. Penyerahan uang-kas nya akan dilakukan oleh saudara Ivan Hamidi, termasuk uang yang terdapat di rekening bank.

Finance

Uang tunai yang sudah terkumpul antara lain :
1. Hamba Allah 1                      : Rp. 100.000
2. Hamba Allah 2 + 3                : Rp. 220.000
3. Hamba Allah 4 + 5                : Rp. 200.000
4. Hamba Allah 6                      : Rp. 250.000
5. Hamba Allah 7                      : Rp. 450.000
6. Hamba Allah 8                      : Rp. 50.000
Total masukan Rp 1.320.000

Pengeluaran :

1. Rp. 204.000 (12 potong baju)
2. Rp. 228.000 (12 potong baju)
3. Rp. 280.000 (12 potong baju)
Biaya Operasional (Bensin+parkir): Rp 50.000 
Total pengeluaran Rp 812.000
Kas Rp 508.000

Miscellaneous

Kita ternyata masih kalah sama ibu-ibu yang belanja di pasar baru. Buktinya? belanja 36 baju anak yang diwarnai tawar menawar alot pun menghabiskan stamina juga, kita pulang lebih cepat dari yang dijadwalkan karena merasa sudah mencukupi. apalagi matahari cukup terik. Acara diakhiri dengan buka bersama kembali yang dimulai dengan pemenuhan hasrat kami terhadap es shanghai fadila.

– Acara pembagian juga diwarnai ketidak siapan stamina pembaginya. Awal-awal kita semangat, dan setelah itu kembali matahari cukup terik sedikit menjadi hambatan kita melakukannya dengan prosedur yang benar (survey-persiapan-pembagian kemudian menjadi ambil-pembagian). Acara kembali diakhir dengan buka bersama.

– Ternyata semangat narsis masih jauh terpendam di dalam benak para oknum panitia. terbukti acara foto-foto yang sejatinya menjadi bagian dari dokumentasi, tampak jelas dihiasi para panitia yang berusaha mencari spot-spot menarik dengan gaya terbaik mereka.

– Jangan ke pasar baru menjelang lebaran, atau kalau terpaksa siapkan fisik lahir dan batin anda!

 

Akhir kata, acara ini masih jauh dari nilai sempurna. Semoga terdapat kesempatan untuk memperbaikinya di kemudian hari di niat yang sama untuk berbagi. Terima kasih untuk partisipasi teman-teman, IF03 pada umumnya, dan teman-teman yang membantu pelaksanaan acara ini dari awal hingga akhir! Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua…

Forgetfull

Mungkin 2 Bulan penuh dengan usaha melupakan bahwa saya punya tanggungan hidup dan bekerja yang menunggu di sini, cukup untuk membuat saya hilang ingatan ya…

Pertama di bandara Schipol sesampainya saya di Belanda, harus membeli tiket kereta api, saya masukkan begitu saja kartu ATM saja. Giliran mesin bertanya PIN saya, barulah saya termangu bengong. berapa ya no PIN ATM bank belanda saya yang udah saya cuekin selama dua bulan itu……

Kedua, melihat kota-kota jurusan perkereta apian di Belanda, saya berusaha keras mengingat-ingat dimana to yo letak nya. Ketika berpikir Dordrecht adalah Delft yang dekat dengan Denhaag, jadilah saya salah menduga bahwa saya bakal sampai cepat ke Dordrecht, wong deket sama Den Haag, setengah jam lah. Tak dinyana tak disangka Dordrehct itu kota yang secara kodrati ditakdirkan bertetangga dekat dengan Breda yang harus ditempuh selama 2 Jam! waat!. 

Tengak-tengok kantor, bertemu rekan-rekan setelah sekian lama. Dan sampailah di masa saya dimintai tolong untuk membuat GOLIVE satu website. Saya lupa apa saja yang diperlukan! saya tahu kalo harus mengopi file2 nya ke server. Tapi kembali lagi berurusan dengan password, saya lupa password standard ftp servernya, saya lupa infrastruktur server di perusahaan itu apa aja dan dimana alamatnya, saya lupa apikasi yang dipakai itu alamatnya apa, saya lupa password standard untuk akses aplikasi apa.

Kok saya jadi pelupa gini ya. dan saya perhatikan username dan password adalah hal yang paling mudah saya minta otak saya untuk buang. ketika dahulu dengan mudah melakukan aktivitas login ataupun memasukkan PIN, tak terbayang suatu saat saya datang kembali dengan begonya dan termenung mengingat2 apa yang harus saya ketikkan…

Hasil analisis, apa saja yang saya lupakan adalah bukan hasil kreasi saya sendiri. saya menerimanya begitu saja. PIN ATM saya terima dari Bank dan ndak bisa dirubah, sedangkan PIN dari kantor ya didapat dari kantor. Infrastruktur kantor juga saya tidak menjadi bagian yang memanage nya sehingga asal saja menggunakannya. Biasanya untuk mengingat sesuatu, saya memulai dari mencari analogi, keterkaitan yang bisa membantu saya membandingkan dengan hal lain, tidak sekedar kata dan angka.

Yah, buat pelajaran. Otak harus tetap diasah agar selalu tajam, ndak dull atau bahasa jawanya dol atau dodol. Untuk sesuatu yang penting, cobalah mengingat dengan baik. mungkin sudah saatnya memilah apa-apa saja yang baik dan perlu diingat dibandingkan dengan yang jelek dan perlu dibuang begitu saja.