Postingan ini ditujukan sebagai sebuah laporan akan acara bakti sosial yang diadakan terutama oleh anak Informatika ITB 2003 pada periode bulan September 2008 atau Ramadhan 1429 H.
Initializing
Perencanaan dimulai dengan pembicaraan yang dilakukan pada 7 September 2008, pada acara buka bareng anak-anak IF03 yang masih tinggal di Bandung. Acara diselenggarakan di rumah Dini Armyta. Kita mulai sepakat untuk membuat sebuah acara bakti sosial dengan tujuan membagikan kesenangan ke anak-anak jalanan, berupa bingkisan (jika uang dikhawatirkan akan malah dimanfaatkan yang endak-endak) yang kemudian disepakati bersama berupa baju untuk anak2 kecil. Pemberiannya juga akan dilakukan secara langsung dengan melakukan roadshow  ke jalanan yang ada di sekitar Bandung.
Marketing
Acara berlanjut dengan pengumuman di milis IF03, dan temen dari IF03 alhamdulillah dengan antusias ingin berpartisipasi, walau hanya dalam bentuk uang tunai. Setelah itu, terkumpul sejumlah uang tunai yang akan kita gunakan sebagai biaya operasi.
Supply
Acara belanja dilakukan satu minggu setelah acara ini dibicarakan yaitu pada 14 Agustus 2008, dilakukan oleh oknum Dini Armyta, Lely Triastiti, Neny Adiningsih, Yus Gias dan saya di pasar baru. Alhamdulillah dari acara belanja dan tawar menawar yang alot ini terkumpul  36 Potong variasi baju cewek, cowok, segala ukuran.
Implementation
Acara utamanya digelar pada 21 September 2008. Pesertanya adalah oknum Dini Armyta, Lely Triastiti, Neny Adiningsih, Yus Gias, Edward Ferdian dan saya. Dengan menggunakan mobil milik Yus, kami menjelajah jalanan, dimulai dengan simpang dago. Di awal-awal kita masih ideal, ada satu orang mensurvey, yang lain menunggu di mobil sambil mempersiapkan bingkisan. Ada anak kecil yang sedang digendong ibunya kita serahkan bingkisannya. Dan dipojok McD ada beberapa yang sedang berteduh, kita hampiri dan alhamdulillah semua bersambut dengan baik. Di jembatan Cikapayang pun beberapa bingkisan juga terbagi dengan lancar. Di BIP suasana sudah mulai membrutal, ketika kita memutuskan untuk membagi bingkisan dari dalam mobil, satu anak menghampiri, dua anak menghampiri, tiga…, empat…. dan kemudian puncaknya hampir sepuluh orang menghampiri serentak dan agak brutal meminta hak yang sama. Kita memutuskan untuk tidak membaginya di satu tempat terpusat, takutnya orang yang sama akan mendapat jatah berlebih, jadi kita pun tancap gas untuk menghindari serangan lebih besar lagi. acara diteruskan ke jalan Riau, dan Ahmad Yani.  Â
Dan kita putuskan juga selain berupa bingkisan, ada bentuk uang tunai dari kas yang tersisa untuk kita serahkan. Penyerahan uang-kas nya akan dilakukan oleh saudara Ivan Hamidi, termasuk uang yang terdapat di rekening bank.
Finance
Uang tunai yang sudah terkumpul antara lain :
1. Hamba Allah 1 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Rp. 100.000
2. Hamba Allah 2 + 3 Â Â Â Â Â Â Â Â : Rp. 220.000
3. Hamba Allah 4 + 5 Â Â Â Â Â Â Â Â : Rp. 200.000
4. Hamba Allah 6 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Rp. 250.000
5. Hamba Allah 7 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Rp. 450.000
6. Hamba Allah 8 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Rp. 50.000
Total masukan Rp 1.320.000
Pengeluaran :
1. Rp. 204.000 (12 potong baju)
2. Rp. 228.000 (12 potong baju)
3. Rp. 280.000 (12 potong baju)
Biaya Operasional (Bensin+parkir): Rp 50.000Â
Total pengeluaran Rp 812.000
Kas Rp 508.000
Miscellaneous
– Kita ternyata masih kalah sama ibu-ibu yang belanja di pasar baru. Buktinya? belanja 36 baju anak yang diwarnai tawar menawar alot pun menghabiskan stamina juga, kita pulang lebih cepat dari yang dijadwalkan karena merasa sudah mencukupi. apalagi matahari cukup terik. Acara diakhiri dengan buka bersama kembali yang dimulai dengan pemenuhan hasrat kami terhadap es shanghai fadila.
– Acara pembagian juga diwarnai ketidak siapan stamina pembaginya. Awal-awal kita semangat, dan setelah itu kembali matahari cukup terik sedikit menjadi hambatan kita melakukannya dengan prosedur yang benar (survey-persiapan-pembagian kemudian menjadi ambil-pembagian). Acara kembali diakhir dengan buka bersama.
– Ternyata semangat narsis masih jauh terpendam di dalam benak para oknum panitia. terbukti acara foto-foto yang sejatinya menjadi bagian dari dokumentasi, tampak jelas dihiasi para panitia yang berusaha mencari spot-spot menarik dengan gaya terbaik mereka.
– Jangan ke pasar baru menjelang lebaran, atau kalau terpaksa siapkan fisik lahir dan batin anda!
Â
Akhir kata, acara ini masih jauh dari nilai sempurna. Semoga terdapat kesempatan untuk memperbaikinya di kemudian hari di niat yang sama untuk berbagi. Terima kasih untuk partisipasi teman-teman, IF03 pada umumnya, dan teman-teman yang membantu pelaksanaan acara ini dari awal hingga akhir! Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua…