Arsip untuk September, 2007

If I Were Nobita….

Kemarin malam, menonton salah satu episode TV panjang dari doraemon (ya ela Feb, kapan kamu jadi gede) Entah, tapi yang pasti saya suka sama serial kartun ini. Saya generasi Doraemon, tumbuh dengan mimpi-mimpi yang diceritakan dengan briliannya oleh Fujiko F Fujio. Saya kenali semenjak saya masih berkutat dengan ingus yang menempel di baju dan dimana-mana (meja sekolah, topi teman…)

Namun harus saya akui, saya iri dengan tokoh utama ini. Nobita.

Bukan karena dia punya doraemon yang mau selalu membantu dengan segala keajaiban yang dia datangkan dari masa depan…

namun karena perkataan orang lain bahwa ” Nobita adalah orang yang selalu mengusahakan kebahagiaan orang lain lebih daripada kebahagiaannya sendiri”

despite of his laziness, his clumsiness, that everything he did couldn’t be worse in the result……
tp dia punya kekuatan itu, yang selalu aku pengen punya, kekuatan untuk berbuat demi orang lain. Kekuatan yang akan membuat kebahagiaan bagaimana rupa selalu datang menyapanya. saya masih selalu kesulitan untuk menemukan……

saya gak akan bisa selalu jernih, dan saya yakin tidak ada orang yang bisa…
hanya …. ketika usaha saya ke sana selalu berujung pada saya yang sekarang…

saya mungkin tenggelam di dalam kotak-kotak mimpi
mimpi untuk tetap berada dalam diri seorang anak kecil

masih jauh dari seorang nobita…

just wanna share not to be impressed
di tengah diri saya yang yakin gak pernah bakal berhenti berusaha belajar dan mencoba 🙂

Piring, I Hate You !

Friday, 4.50 pm, Indonesie Restoran Purimas, Leidseplain Amsterdam…

“Kemana aja kamu Feb, kamu telat”
hadoooh si Beni yang punya Restoran bilang aku datang aja jam segitu…
masuk dianter sama si Rendi pegawai lama, disodori segumpal kain yang tampak seperti seragam, celana polkadot, apron, dan t shirt yang dah bolong dimana-mana

Ini hari pertama aku kerja, rasanya canggung banget, masuk dapur…
“Perkenalkan saya febrian”, “Sumardi, kalo ini namanya Asu”
Bengong, oo Asu artinya paman..
“Ya kamu isi sambal aja dulu”
isi sambel ke piring kecil-kecil, dihiasi sendok kecil pada akhirnya
“Tanya ke Asu aja gimana cuci piring, pake bahasa isyarat, dia cuman bisa bahasa belanda, Nanti gurumu dateng ”

Mulai deh kerja berat….
Air panas tergloyor mengisi wastafel, sedikit sabun dan tiba-tiba seabrek piring dateng dari pintu yang menghubungkan dateng, untung aja setelah itu tiba-tiba ‘master’ saya dateng
“lihat saya, lihat saya”
dengan sigap dia memperagakan kecepatan luar biasa ambil piring, bilas, tata, ambil, bilas, tata, ada sedikit mekanisme yang teratur dan tertata yang dia peragakan, piring-piring akhirnya tertata rapi, dan saya bantu sedikit dengan memasukkan ke mesin cuci piring, tiiit, pekerjaan si mesin sudah selesai dan giliran saya lagi yang harus mengentas semua piring yang sudah bersih dari mesin
“piring kecil disini, pering kecil di sana, gelas kecil disini, sendok di sini”
dan akhirnya tibalah saya ambil kendali, dan saya menyesalinya seketika itu juga

tangan saya belum secepat master saya
Piring-piring berdatangan, setumpuk, dua tumpuk, saya belum selesai dan sudah datang tumpukan lainnya,
Piring-piring berdatangan, setumpuk, dua tumpuk, saya belum selesai dan sudah datang tumpukan lainnya
Piring-piring berdatangan, setumpuk, dua tumpuk, saya belum selesai dan sudah datang tumpukan lainnya
Piring-piring berdatangan, setumpuk, dua tumpuk, saya belum selesai dan sudah datang tumpukan lainnya
Piring-piring berdatangan, setumpuk, dua tumpuk, saya belum selesai dan sudah datang tumpukan lainnya

kerja gitu terus ampe jam 9. Gila. sayang buat saya, restoran lagi rame-ramenya, padahal dulu saya liat ketika interview buat dapetin kerjaan ini sepi banget
” aaah berapa banyak sih kalo gini, piring yang saya harus cuci..” pikir saya ketika itu
saya salah.
Piring-piring berdatangan, setumpuk, dua tumpuk, saya belum selesai dan sudah datang tumpukan lainnya

Jam setengah 10 dan alhamdulillah semuanya dah mulai mengendur.
Jam 10 sudah mulai sedikit yang harus saya lakukan tapi ternyata pekerjaan belum selesai,
masih ada kuali yang harus saya kuras dari bumbu-bumbu, sampe jam setengah sebelasan belum beres juga…

ada tamu yang kurang ajar gak mau pergi2 padahal dah sepi semuanya dan udah waktu nya tutup, piringnya itu lo kan harus ditunggu
akhirnya semua baru beres dan sampai kamar jam 1 a.m, gila, 7 jam saya kerja………

saya ingin merasakan kerja yang “kotor”…
saya ingin merasakan kerja untuk dapet apa yang berhak saya dapetkan
saya ingin merasakan kerja untuk paham arti uang…
saya ingin merasakan kerja untuk paham arti waktu dan pekerjaan….

semoga saya bisa belajar..

what a tiresome evening……
I hate you guys…

dan hari minggu ini abis kerja lagi
I hate you more than i should….

Sepucuk hati

hati ini aneh

ketika semuanya berjalan dengan baik, hati ini teriak gak ketulungan

lega…….

ketika semuanya berjalan dengan buruk, hati ini teriak juga gak ketulungan

sedih…

aku dimana sekarang, hati jangan diam tolong

teriaklah

jaga aku…

aku juga ingin menjagamu

bersih

sekuat tenaga kudekap

save me……………

menyambut bulan ramadhan, moga-moga semakin baik

demi Allah, demi aku sendiri, dan demi orang lain yang aku sayangi

Diemen

Finally, i’ve got here after 15 hours flight with singapore airlines

Hehehe, sekarang alamat saya di ouddiemerlaan 110 room 122 1111 HL Diemen Netherland, kalo ada yang mau ngirim paket, hadiah, kado, makanan, silakan dikirim aja, saya sama sekali gak keberatan buat nerima karena terhitung 2 hari disini udah 4 kali saya makan indomie, ndak sehat banget to yoo…. gimana lg, susah juga nyari makanan yang halal dan baik di sini

Baca lebih lanjut