Arsip untuk Mei 1st, 2008

Kebodohan yang Amat Sangat Tolol Sekali

“Seorang programmer itu harus teliti dan cerdas ” – Roy Suryo

“Untuk menjadi Programmer yang baik itu nak, pekalah terhadap keadaan sekitar ” – Ibu saya

“Janganlah kau menjadi programmer kalau mengetik saja tidak bisa ” – Bill Gates

Yah 1.5 minggu ini(bayangkan 1.5 minggu!!!!!) aku harus berkutat dengan masalah teknis yang amat sangat fatal sekali. Aku udah hampir angkat tangan, sudah berdiskusi dengan Hafiz yang sudah lama menjadi web developer. Entah kenapa minggu kemaren masalah ini tak terselesaikan. dan awal2 minggu ini pun sudah lemas meneruskan kembali permasalahan yang mengganjal ini.

Masalahnya berkaitan dengan upload file dengan PHP di Apache. Sedang kucoba2 fitur dasar uploading file di server localhost ku kenapa selalu gagal. Pesan error menunjukkan nomor : 0 pertanda tidak error sama sekali. Namun, selalu pesan error yang kubuat untuk menandakan bahwa file yang kuupload ‘tidak berhasil masuk ke server’-lah yang muncul. Ada apa ini, kucari2 google bahwa apakah Vista dan Xampp memang bermasalah, permasalahan setting dan privilages directory uploadnya kah? temporary directory nya kah?

Ah, menyerah, senin kemaren untuk menyegarkan suasana aku coba install ubuntu, mungkin dengan Ubuntu bisa saya telusuri kesalahan dengan lebih baik. Dan juga pengen coba ubuntu Hardy Heron (8.04 keluar April 2008 ) yang baru. Eh, malahan partisi vista dirusak sama Ubuntu ini hiks, jadi tak bisa boot vista sama sekali. Memperbaiki dengan NTFSFIX pun gagal, malahan aku merusak partisi recovery yang dipunya laptop Acer ku. yah, dengan menyesal harus install ulang Vista, sekalian saja ganti Vista Business saja yang bisa kupake untuk virtual PC, dan menghapus semua partisi recovery Acer dengan Ubuntu ( dapat 10 GB tambahan harddisk, lumayan).

Selalu saja, waktu liburan ku di Belanda ini tersita oleh instal menginstall ulang windows, dulu waktu paskah juga begitu. dan akhirnya selesai juga proses instalasi setelah hampir menghabiskan waktu satu hari penuh. Semuanya dah lancar.

Kucoba lagi berpaling ke masalah utama. Mungkin lebih baik kalo kuprogram ulang. dan…. berhasil. Bersukur bahwa akhirnya masalah bisa teratasi. Tapi rasa penasaran membawaku ke programanku yang lama. kubandingkan apa yang bisa membuat perbedaan. Form uploadnya kah? bukan. Apache confignya kah? bukan. Action handlernya kah? ternyata iya.

kuamati satu persatu baris, sama kok.

Tunggu dulu.

FILE dan FILES.

Aku kurang mengetik satu huruf ‘S’ !

Ada laut mending nyemplung aja deh Feb.

PS

  • Quotes diatas hanyalah rekayasa belaka, mohon tidak dibesar-besarkan, dan jika ada yang mau mengutip ulang, tolong dikonfirmasi ke sang pemberi quote sebenarnya. 😀
  • Kesalahan diatas tidak menimbulkan error karena PHP (secara default) tidak memunculkan pesan error ketika mengakses variable yang belum didefinisikan, hanya memunculkan nilai null atau ” atau false.
  • Ubuntu Hardy Heron (8.04) menurutku belum stabil terutama dengan menginstall compiz, Emerald nya juga belum bisa di applied dengan bener. tapi kalo pake 7.10 dan compiz terbaru melalui update terbaru, hasilnya bener2 mantap! cube dan ring of fire (kekekekeke) muncul dengan mulus.

I am a Comic Fanboy

Yah semua orang yang deket sama aku pasti tau kalo aku adalah penggila komik terutama komik amerika (juga penggila gadget, makanan kuliner, wisata, kamu mang gila ya feb…).

Yah rasanya kalo diinget2 aneh juga, bahwa perjalanan untuk menjadi comic fanboy ini terasa berkesan :

Era Anak ingusan (TK-SD)

Dulu sering banget maen ke rumah tetangga. Ketika itu jaman2 komik manga baru dimulai. Tetapi yang patut diingat, dulu pergantian tahun 1980-1990 adalah jamannya film-film komik amerika dimulai (jangan salah, film komik bukan dimulai dari Spiderman, tp memang diakui Spiderman memang jadi batu loncatan buat film komik modern).

Ada Teenage Mutant Ninja Live Action, terus ada Robocop, dan yang terakhir adalah Batman. Nah, di rumah tetangga itulah aku melihat poster, stiker, yang menarik hati seorang anak kecil ingusan bernama Febrian. Dan kebetulan lagi aku diajarin ngegambar Robocop di papan tulis pake kapur, wiiih dengan noraknya aku jadi gambar robocop di mana-mana, habisnya gampang sih.Terus yang berkesan lagi bahwa aku ngiler banget lihat anak tetangga dihadiahi orang tuaku buku bergambar Batman dari film.

Dan ketika aku beranjak ke SD, sempet tahu ada komik X Men seri manga yang versi Apocalypse (itu, yang Archangel berubah ke sayap besi) dari penerbit gramedia, aku bela-belain jalan kaki dari SD ke toko majalah yang deket kampus ITN Malang (yah jaraknya sekitar 1 kiloan, kok kecil2 rajin olahraga gedenya pemalas gini ya) demi mendapatkan satu eksemplar komik ini hohoho.

Aku juga punya pekerjaan sampingan menjadi penggamar dan pengarang komik ketika SD. Bersama Hafiz, Irfan dan teman-teman, setiap orang punya tokoh yang jadi jagoannya. Era Dragon Ball dan Doraemon masih populer waktu itu, jadi kami bener-bener terbawa banget gaya gambar komik2 itu. Senjata kami adalah buku sinar dunia dan bolpoin Pilot (gak mau gambar kalo bolpoin na bukan pilot, ketipisan goresannya pas banget buat gambar), kami pun saling menunjukkan karya, minimal bikin orang ketawa dan suatu saat bertanya ” eh pinjem buku komikmu dong” udah bikin hati ini berbungah-bungah

Era Anak Baru Gede (SMP)

Wah, ini era aku jadi ambisius banget (jadi pengen ke masa ini lagi). Komik-komik sinar dunia ku masih bertahan, dengan berhalaman2 komik aku hasilkan, menyenangkaaaaan. Apalagi aku punya tokoh orisinil yang entah kenapa bisa muncul di dalam pikiran dan aku tahu bagaimana karakter mereka, menggambar dan bikin komiknya pun mudah. Ada 2 tokoh yang satu adalah Komandan dan yang kedua adalah Prajurit, mereka adalah penjelajah angkasa bodoh berjulukan “Space Buster”. Komandan lebih pendek dari Prajurit nya, dan ngegambarnya kayak maskot bridgeston itu, gampang banget kan.

Di masa ini lah perkenalan dengan komik amerika sesungguhnya terjadi. Dan yang pertama aku kenal adalah : Spawn! sampe sekarang tokoh ini masih aku sukai, desain karakter dan sejarahnya keren. duh. Maskotnya tergambar di atas kan? heheheh. Ceritanya aku nonton pelem bajakan bareng (waktu itu baru mulai terkenal2nya pelem bajakan yang dari VCD) di rumah temen Luki, yang sekarang jadi suami sobat ku yang baek, Laura. Dan dia nunjukin koleksi komik (asli boo, ini komik Spawn asli dari amerika) punya kakaknya yang bolak balik Malang Surabaya. Bahwa komik2 itu ternyata bisa didapat dengan dibeli di Tunjungan Plaza (nanti ini ada ceritanya lagi).

Errgh mana bisa aku ke surabaya dengan kemampuan anak SMP ini. yah jadinya aku cuman ngiler dengan antusias liat komik Spawn yang benar2 mencuri hatiku, gambarnya, pewarnaannya (kalo ceritanya mah gak ngerti, berhubung English ku pas-pasan sampe sekarang juga, dan di komik itu penggunaan bahasa slank-nya kuat banget) huhuhuu aku terperangkap semakin dalam.

Ada Penerbit Indonesia yang mau nerbitin komik Amerika!!!! gak sengaja aku melongok ke toko majalah (dulu waktu smp sering juga beli majalah Hai hehehe) terpampang komik X-men terbitan indonesia uiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, apalagi gambarnya keren. Diambil dari cerita Uncanny X-man waktu itu setelah Onslaught Big Event, komik2 ini digambar sama Joe Madureira (sampe sekarang terkenal banget gayanya Madureira, sayang sekali gak sempet punya Battle Chaser nya, huhuhu). Dan gambarnya itu loo, gambarnya itu looo.

Terimakasih pada penerbit Wacana Yasa dari Surabaya yang mau nerbitin, mengobatin kerinduan ke komik asli Amerika yang hampir mustahil aku dapetin waktu itu. Terbit juga komik Amazing Spiderman yang digambar oleh John Byrne dan John Romita Jr. Bener2 penghibur hati satu bulan sekali, gak peduli abis putus kek ama cewek (ah dasar ABG) pokoknya tiap bulan aku jatahin 10 ribu buat beli 2 komik ini. sampe sekarang koleksi komik2 ini masih ada tersimpan rapi di Malang dan sempet aku bawa kuliah di Bandung dan komik X-Men bersampul merah oranye yang aku punya itu dah aku anggap anak pertamaku hahaha..

Dan Era SMP diakhiri dengan cerita aku ikut lomba desain tokoh komik di Mitra 2 Malang tempat perayaan Pekan Komik dan Animasi Nasional diadakan. Aku dengan Vio, temen SMP ku dulu waktu itu akhirnya ikut lomba, dengan antusiasme, dan ambisi yang menggebu-nggebu.

Waktu itu sih berpikir : masa sih gak bisa menang. Aku cukup percaya diri dengan karakter yang aku desain. Seorang superhero bertopeng yang make blangkon (lupa ya nama desain nya siapa, tapi kayaknya ‘Katon’ deh heheheheh. Sampe sekarang masih sering aku pake buat identitas maya). Tapi ya kesombongan ada balasannya juga. Gak dapat apa-apa di lomba ini. kalah dengan telaknya. Vio malahan yang menang dan dapat duit yang bisa dipake buat beli Rotring drawing Pen. Iri. Iri.

(Bersambung)