Archive for the ‘ .tech ’ Category

Saya dan SOA : Pengenalan

Mungkin kalo orang bilang, telat ngomongin SOA, sekarang udah jamannya Big Data, Analytics, bahkan Internet of Things. Namun jangan salah. Kalo di Indonesia, ada baiknya kita tidak memulai dengan hal yang muluk-muluk. Sudah sering saya melihat korporasi yang bahkan untuk implementasi Business Intelligence (BI) berakhir menjadi sesuatu yang sifatnya jika dipajang tampak bagus, namun dari sisi manfaatnya terasa kurang. Banyak yang dijanjikan, banyak peluang, tapi di dunia nyata realisasinya mandek, bukan salah barang atau teknologinya, tapi ya rasanya maturitasnya yang belum mencukupi.

SOA adalah Service Oriented Architecture, semua dianggap sebagai service. Kenapa harus menjadi service ? agar yang lain bisa memakainya. Service atau layanan ya kalo di dunia nyata ya seperti ada layanan membetulkan AC, layanan pengurusan Akte Kelahiran (nah yang ini saya juga baru memanfaatkan jasanya hehe), ya semacam itu lah. Dan agar layanan itu berguna, layanan-layanan tersebut diumumkan oleh sang pembuat layanan (Service Provider) dan buat konsumen (Service Consumer) yang tertarik, mereka akan jelas tahu apa yang ditawarkan layanan tersebut dan jika sepakat, mereka akan memakainya, namun terlebih dahulu antara Service Provider dan Service Consumer tersebut haruslah berkomunikasi.

Manfaatnya apa toh ? Jika service tersebut ada dalam suatu perusahaan, tentunya yang paling kebayang ketika suatu proses membutuhkan service tersebut, proses tersebut tinggal menggunakan kembali apa yang sudah ada (Reuse). Buat apa susah-susah bikin lagi. Kalo sudah seperti itu, tentunya waktu dan usaha yang diperlukan untuk membuat sistem baru, proses baru, atau layanan yang isinya terdiri dari layanan-layanan lain (composite) tentunya akan lebih cepat

Jika sudah cukup maju, yang namanya service tentu bisa ditawarkan ke pihak luar. Sudah banyak contoh yang bisa dipakai : service buat ngecek kurs di Bank Indonesia, service buat ngecek ramalan cuaca. Jika memang perusahaan punya kemampuan untuk membuat layanan yang ternyata orang lain butuh, kenapa tidak ?

Kalo dari sisi teknis, ada lagi manfaat Interoperability. Pihak lain hanya perlu tahu definisi layanan dan apa yang ditawarkannya, tidak perlu lah tahu teknologinya pake apa. Kalo di contoh saya ya saya gak perlu tahu tadi si biro jasa ngurus akte kelahirannya mau naek angkot, GoJek, ato taxi buat ke kantor sipilnya hehe. Dengan ini juga, sebenarnya si tukang buat layanan bisa mengganti seenak udel dia mau pakai cara apa buat memenuhi “janji” layanan tersebut.

MicroKia

Hemmm, bener-bener tergoda untuk membahasnya. Februari 2011 Nokia dan Microsoft memutuskan untuk membangun partnership yang sangat strategis : Nokia sebagai sumber hardware berlimpah, dan Microsof sebagai sumber software berlimpah, sepakat untuk berkolaborasi membangun ekosistem Windows Phone 7 di atas handset Nokia.

Was it surprising ? definitely. Nokia dari dulu tidak ingin beralih ke android dengan alasan mereka telah memiliki suatu platform yang dahulu kala pernah populer : Symbian. Namun dengan ilustrasi yang dibawa oleh Stephen Elop, CEO Nokia, telah jelas bahwa dengan kesepakatan ini Nokia mau tak mau harus ‘membunuh’ platform yang dulu pernah dibesarkannya.

Will it be good ? now it is a good question. Menurut saya salah satu pihak yang paling diuntungkan adalah Microsoft, karena ketika Nokia hanya mem’beli’ windows phone 7 yang ibaratnya new born baby, Microsof sebaliknya mem’beli’ reputasi Nokia sebagai pembuat hardware handal yang sudah eksis dari pertama kali saya mengenal Handphone, which is looong long long time ago.

Namun pertanyaan yang benar-benar terlintas di pikiran: benarkah Microsoft benar untung di semua sisi? Masalah yang paling kentara adalah Microsoft telah melakukan partnership dengan hardware providers lain untuk membangun ecosystem windows phone 7 (walau dengan hasil yang belum memuaskan). Jika kita melihat bahwa kerjasama Nokia dan Microsoft sebagai sesuatu yang superior, Microsoft ibaratnya mengusir provider lain secara halus. Provider diluar Nokia akan malas untuk masuk di rencana ekosistem yang dikembangkan dengan lebih condong ke Microsoft dan Nokia. Provider lain akan beralih ke platform lain yang lebih netral seperti misalnya : Android.
Namun dunia mobile buat saya sesuatu yang sangat menarik tapi tak terduga. Perkembangannya tidak bisa diramalkan walau saya cukup benar akan suatu hal : Windows Phone 7  tidak akan terlalu berhasil di peluncurannya karena pada dasarnya consumer tidak membutuhkan terlalu banyak platform, dan windows 7 design interface yang saya rasa terlalu segmented.

Tetapi dengan melihat kolaborasi strategis ini, mungkin arah angin kesuksesan bisa berubah arah. Dengan melihat real concept MicroKia seperti di gambar diatas, saya dapat melihat betapa strategisnya kolaborasi ini. Dan kebetulan saya suka how they smoothly stated that they are now ready to enter the war :

Time will tell laaaaaah….

Fmail?

Kemarin di beberapa situs berita dikabarkan bahwa facebook sedang meluncurkan fitur barunya : facebook messaging system.

Zuckenberg menggaris bawahi bahwa email sekarang tidak terlalu populer di kalangan remaja, terlalu formal dan terlalu banyak yang harus diurus seperti mencantumkan subjek de el el.

Saya tidak terlalu setuju dengan pandangan itu. Bisa bayangkan suatu saat ada kejadian seperti ini : pak saya sudah kirimkan proposal bisnis saya ke facebook bapak..wew..

Kekuatan facebook adalah kenyataan bahwa dia digunakan sebagai platform pergaulan, dan itu juga kelemahan dia. Kita akan kurang nyaman menggunakan platform yang biasa kita gunakan untuk cipika cipiki nyampah dan curhat, untuk melakukan sesuatu hal yang formal seperti melamar kerja, birokrasi dan sebagainya.

Mungkin remaja yang disurvey oleh facebook tadi belum pernah berhadapan dengan konsep formalitas, yang sering kali tak bisa kita hindarkan dari kehidupan sehari-hari.

How technology (companies) change our world … (2)

Persaingan ketiga perusahaan teknologi ini akhirnya menjadi semacam permutasi : Apple vs Microsoft, Microsoft vs Google, Apple vs Google. Hal ini tentunya karena masing-masing perusahaan berusaha untuk masuk ke wilayah yang baru, yang sudah ditempati oleh perusahaan besar lain. Entah karena memang tujuan mulia dari AD ART perusahaan itu dari awal, atau memang sudah tidak jenak duduknya melihat perusahaan lawan mengambil keuntungan dari lahan yang dikuasai.

Apple vs Microsoft

Anda pernah melihat iklannya Mac vs PC ? dimana di iklan digambarkan PC adalah seorang yang selalu mengeluh dengan kenyataan bahwa komputer yang dimilikinya selalu bermasalah (diperankan oleh John Hodgman – namanya susah amir), sedangkan Mac digambarkan oleh seorang pemuda yang ringan langkahnya, cool, percaya diri (diperankan oleh Justin Long).  Yup, persaingan Microsoft dan Apple dimulai dari persaingan penjualan personal computer. Microsoft mengusung IBM-PC + Windows sedangkan Apple dengan Mac OS nya.

Microsoft me”nguasai dunia” dengan kemudahan user interface yang ditawarkan oleh Windows dan fleksibilitas IBM-PC. Windows selalu unggul dengan tampilan Graphic Interface (walau bukan pencetus pertama) yang canitk, dengan usabilitas yang menarik dan mudah dipahami. Windows jalan di atas IBM PC Compatible Hardware. IBM PC adalah model komputer ciptaan IBM tapi kemudian menjadi sebuah “grand design” yang  bisa di plot oleh perusahaan hardware lain manapun, karena itu sering disebut dengan IBM PC Compatible. Hal ini bisa dikatakan kesalahan terbesar IBM dalam bisnis personal computer, tapi akhirnya menjadi keuntungan tersendiri bagi para pengguna personal computer. Dengan model yang ada, perangkat-perangkat lain secara cepat berkembang maju pesat asalkan memenuhi unsur compatibility tadi, tidak terkukung dengan perangkat-perangkat ciptaan IBM saja. Microsoft yang pada awalnya adalah sebuah perusahaan software kecil (ya namanya aja Micro hehehe) ternyata menjadi pihak yang ketiban durian runtuh, karena seperti kata iklan teh botol “apapun hardwarenya, yang penting OS nya windows”. Tentunya tidak langsung Windows, tapi dimulai dengan DOS , kemudian windows NT, windows 95, 98, 2000, XP, Vista (yang lumayan gagal) dan terbaru ini adalah windows 7.

Apple adalah termasuk pionir dari personal PC. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak ini memakai desain hardware tersendiri mulai dengan Apple I pada tahun 1976, dan kemudian diikuti sukses oleh Apple II, yang menggunakan sistem operasi Built In BASIC Interpreter di dalam ROM. Apple sempat mengalami masa-masa suram (1986-1993) setelah Apple II ini, mengikuti mundurnya Steve Jobs dari Apple (setelah perselisihan dengan CEO Apple Jhon Scully), namun berhasil bangkit kembali di tahun 1997 setelah Steve Jobs bersedia mengisi posisi CEO Apple. Dengan senjata andalan komputer built in IMac yang didesain dengan cantik, Apple berhasil mencuri perhatian kembali di dunia personal computer yang pada waktu itu benar-benar dikuasai oleh Windows.

Apple berbeda dengan Microsoft, Apple memulai bisnisnya dari penjualan hardware atau perangkat. Apple awalnya selalu mengusung produk perangkat keras yang terintegrasi dengan operating system, dengan kecil kemungkinan untuk mengotak-atik perangkat kerasnya (masih menjadi ciri apple hingga sekarang). Beda dengan IBM PC yang tiap komponennya cukup fleksibel dipasang-pasangkan dengan komponen lain. Namun Apple selalu datang dengan ciri “highly engineered but expensive experience”. Dengan mengusung antar muka dan perangkat yang elegan, sayangnya Apple harus membandrol harga yang cukup tinggi untuk produknya.

Di lain sisi Microsoft sama sekali tidak menguasai pembuatan hardware dari awal, kasarnya dia datang sebagai software support untuk personal computer yang berbasiskan IBM PC tadi. Namun dengan senjata Windows yang cukup handal untuk digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan kantor dan perangkat yang relatif lebih terjangkau daripada yang ditawarkan oleh Apple, Microsoft berhasil mencengkramkan kukunya di dunia personal computer.

Menurut saya, semuanya berubah ketika Apple kembali dibawah kepemimpinan Steve Jobs yang perfectionist tapi penuh style, Mac OS, sistem operasi baru dari apple yang diambil dari perusahaan pengasingan Steve Jobes (NeXT), itu digabungkan dengan desain perangkat keras yang tetap penuh gaya dan kalo boleh dibilang berjiwa sangat muda. Dengan filosofi itu, Apple menelurkan IMac untuk mencoba mengambil porsi pasar Windows + PC.

Itulah alasan di dalam program iklan PC vs Mac, Mac digambarkan sebagai pemuda yang cool, sementara PC digambarkan sebagai pria dewasa yang kaku, menggambarkan realita bahwa PC sedang berada di posisi nyaman dan sedang tidak ingin bergeming dari status quo nya untuk berubah mengikuti perkembangan jaman, hanya cocok untuk pekerjaan membosankan seperti pekerjaan kantoran, sedangkan Mac cocok untuk digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan keren seperti desainer, artist dan sebagainya.

Pemenangnya ? Windows masih merajalela. Apple menjadi sebuah alternatif sendiri bagi orang-orang yang mulai meninggalkan windows karena ketidak mauan untuk berubah, namun harus diakui banyak kalangan masih membutuhkan Windows untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari. Didukung oleh bejibun aplikasi yang tidak bisa ditandingi oleh Operating System manapun, Windows masih meneruskan dominasinya di dunia Personal Computer

How technology (companies) change our world … (1)

Akhir pekan kemaren saya mendiskusikan banyak hal tentang teknologi dengan kawan lama saya Hafiz. Bermula dari diskuri tentang Pingback nya wordpress ( yang benere pengen saya bahas juga di blog ini ), terus nggelambrah (red: melebar) ke desain interface baru nya Facebook, extensions nya Google Chrome, persaingan Google dan Apple, dan macem-macem. akhirnya sampailah kami pada kesimpulan-kesimpulan berikut.

Dunia sudah dikuasai tiga perusahaan teknologi besar, terutama di pasar konsumen luas (bukan enterprise atau perusahaan),  yang masing – masing memiliki karakteristik khusus di  lahan yang di kuasai :

1. Apple

Perusaahan ini bergerak di bidang  Hardware awalnya dan kemudian merambah Software. Apple selalu meluncurkan produk hardware nya dengan software propietary yang khas menjadi kekuatan Apple sendiri. MacOS yang tangguh menemani produk PC  dan notebook keluaran Apple, termasuk browser yang diusungnya Safari. Sedangkan di hardware, Apple merajalela dengan IMac, Ipod, Iphone, dan akan diluncurkan IPad.

2. Microsoft

Perusahaan ini bergerak di bidang Software dan kemudian merambah ke Internet, dan baru akhir-akhir ini merambah dunia hardware. Di bidang Software, kekuatan perusahaan ini benar-benar tak tertandingi, tentu dengan produk nya Windows yang terinstal di produk PC di seluruh dunia, browser IE yang menguasai pangsa pasar setelah memenangi perang browser di jaman 1990-an dengan Netscape.  Dia kemudian masuk ke Internet dengan MSN, Hotmail. dan akhir-akhir ini mengupdate jajaran portfolionya dengan layanan Live dan Bing nya. Hardware ? masih gres juga Microsoft meluncurkan XBox dan Zune.

3. Google

Perusahaan ini siapa sih yang ndak kenal? rasanya pencarian di internet sudah identik dengan nama perusahaan ini, meng”google” sesuatu identik dengan mencari informasi sesuatu di website. Perusahaan ini awalnya bergerak di Internet dengan layanan mesin pencari google, namun akhir-akhir ini semakin agresif dengan merambah layanan software offline seperti Chrome bahkan mulai berani mengotak-atik Operating System sendiri baik mobile dan desktop (ya netbook bisa lah diitung-itung sebagai desktop) melalui Android dan Chrome OS. Yang mengejutkan (walau sebenarnya sudah ditunggu) akhirnya Google merambah dunia hardware dengan Nexus One, smartphone keluaran Google.

Google social search?

Another nice feature from Google. So if you have a contact book saved in your google account, Google will try  to relate the content that your friends have had, e.g  blog, website (facebook note perhaps ? hehe), with your search keyword. Maybe you want to search “baby sleep patterns” and one of your friend already have written a nice article for it, Google will present that article in your “social research result”.

This is still beta though, what do you think ?

Sumber :

http://googleblog.blogspot.com/2010/01/search-is-getting-more-social.html